Apa sesungguhnya yang terjadi pada seorang Mursyid sehingga sedemikian
banyak kekhawatiran dan kebingungan mengemuka bagi para pemula
perjalanan Spiritual? Mursyid adalah seorang Manusia.Betul. Akan tetapi,
apa bedanya.Apa bedanya?
Perbedaan antara Mursyidmu dengan setiap manusia lain yang pernah kau temui adalah tingkat Kesempurnaannya.
Seorang Mursyid memiliki kualitas khusus yang mungkin sudah pernah dibaca oleh murid barunya, kualitas yang dikenal sebagai istislam, atau pergi bertemu Kehendak Ilahi dalamketaatan penuh.
Mursyid adalah seorang manusia yang akan menunjukkan muridnya cara menghancurkan segala pengetahuan yang tidak berguna, tidak bernilai dan eksesif yang memengaruhi hidup murid itu sebelum dia masuk tareqat, dank arena kemampuan Sang Mursyid yang Murni untuk menuntun, karena talenta yang dianugerahkan Allah swt kepadanya itu, cinta sang murid kepadanya meningkat.
Syaich Ibn Arabi berkata:“ Orang mengira bahwa seorang guru harus berbuat keajaiban dan menampakkan kesaktian. Tetapi tuntutan seorang guru sesungguhnya adalah bahwa dia harus memiliki semua yang dibutuhkan oleh pengikutnya.”
Karena keunikan absolute setiap murid, penerimaan mereka berbeda beda dan kesiapan mereka untuk memasuki kedalaman makna Pengajaran juga unik. Beberapa murid yang lebih mudah selaras dari pada yang lain, tampak lebih dekat dengan gelombang Mursyidnya dari kawan kawan seperjalanannya. Sebagian murid ingin membawa calon pengikut lebih & lebih banyak lagi kedalam Kehadiran Sang Mursyid, sementara sebagian lainnya tidak mampu bahkan hanya untuk mengungkap namanya sendiri kepada orang lain. Ini karena para murid telah merasakan Kehebatan Mursyid yang mereka cintai itu, dan dia , bagi mereka adalah harta yang tak ternilai.
Salah seorang guru Akbar telah berkata bahwa jika realitas kesufian disingkap, ia akan dipuja. Ini betul betul kenyataan yang dialami oleh murid murid tertentu, yang telah membuat cinta mereka melimpah ruah dan menghawatirkan Mursyidnya..
Ketika seorang murid diharu biru cinta yang terlalu kuat seperti yang dialami Iraqi , dia dapat menangis , menjerit serta memohon untuk bersama Mursyidnya , tetapi dibalik itu , hatinya sungguh damai karena dia tahu bahwa dia tidak akan pernah mungkin merasakan semua ini jika Mursyidnya tidak merasakan hal yang sama kepadanya.
Dan hati seorang murid akan tersayat oleh peluru intan begitu dia tersadar akan makna baru menakjubkan yang terkandung dalam ayat Al Quran yang banyak dibaca dan dikaji ini: “ Dan demi bapak dan anaknya ( QS Al Balad [90]: 3)Mursyidmu adalah Bapak Spiritualmu. Kau adalah anaknya. Dan dia membawamu pulang ke Rumah. Subhanallah-segala puja puji terindah bagi Allah swt.[]
Nb: Menembus Langit- Amatullah Amstrong
copas from http://saziliyahtareqat.blogspot.co.id/
Perbedaan antara Mursyidmu dengan setiap manusia lain yang pernah kau temui adalah tingkat Kesempurnaannya.
Dalam Ungkapan Syaich Ibn’Arabi:
“Seorang
Manusia sempurna adalah seseorang yang sungguh murni, bersih: cermin
yang sempurna, tempat Allah, KeindahanYang sempurna, melihat
Pantulan-Nya secara nyata pada kedalamannya.”-Kernel of the Kernel-
Seorang Mursyid memiliki kualitas khusus yang mungkin sudah pernah dibaca oleh murid barunya, kualitas yang dikenal sebagai istislam, atau pergi bertemu Kehendak Ilahi dalamketaatan penuh.
Istislam
mengandaikan sinambungnya keberanian sekaligus tenangnya kesiapan untuk
melakukan sesuatu dengan segera saat perintah dating. Ketika seorang
murid mencapai puncak kerinduannya akan tuntunan, dia menemukan dirinya
berhadapan dengan seorang manusia , yang dalam istilah Syaich ‘Abdul Al
Qodir Al Sufi:
“
Keduanya adalah hamba waktu-‘Abd Al Waqt, dan pemuja sang waktu_’Abid Al
Waqt,itulah makna semua kenyataan itu, dan itulah kenyataan.”
Ini
adalah satu aspek kebingungan sang murid dan hal yang dipertanyakannya
kepada dirinya sendiri.Sang Murid tidak mengerti hakekat istislam , sang
murid juga tidak mengerti hakekat Abd Al Waqt dan ‘Abid Al Waqt. Dan
yang paling memusingkan adalah Sang Murid tidak paham hakekat dari
Mursyidnya Tercinta. Disinilah Kunci Pengetahuan akan Allah. Namun Sang
Murid akhirnya mencapai Penuntunnya, Pecinta Allah ini, dia telah
menemukannya karena dia menginginkannya , merindukannya dan membutuhkan
pengetahuan akan Realitas. Dia harus paham istislam. Adakah sebab lain
lagi yang telah membuatnya tertuntun kapada penuntunnya, kepada
Mursyidnya Tercinta.?
Mursyid adalah seorang manusia yang akan menunjukkan muridnya cara menghancurkan segala pengetahuan yang tidak berguna, tidak bernilai dan eksesif yang memengaruhi hidup murid itu sebelum dia masuk tareqat, dank arena kemampuan Sang Mursyid yang Murni untuk menuntun, karena talenta yang dianugerahkan Allah swt kepadanya itu, cinta sang murid kepadanya meningkat.
Setiap
tarikan napas hanya membuat cinta itu lebih besar dan intens lagi. Tiap
tarikan nafas sang murid itu mengantarnya lebih dekat pada tujuan
karena melalui sang Mursyidlah sang murid dituntun oleh Rasul saw kita
Muhammad Saw. Dan dia dibimbing kepada Allah Yang Maha Kuat. Satu
tuntunan. Satu Cahaya.Allah swt.
Syaich Ibn Arabi berkata:“ Orang mengira bahwa seorang guru harus berbuat keajaiban dan menampakkan kesaktian. Tetapi tuntutan seorang guru sesungguhnya adalah bahwa dia harus memiliki semua yang dibutuhkan oleh pengikutnya.”
Karena keunikan absolute setiap murid, penerimaan mereka berbeda beda dan kesiapan mereka untuk memasuki kedalaman makna Pengajaran juga unik. Beberapa murid yang lebih mudah selaras dari pada yang lain, tampak lebih dekat dengan gelombang Mursyidnya dari kawan kawan seperjalanannya. Sebagian murid ingin membawa calon pengikut lebih & lebih banyak lagi kedalam Kehadiran Sang Mursyid, sementara sebagian lainnya tidak mampu bahkan hanya untuk mengungkap namanya sendiri kepada orang lain. Ini karena para murid telah merasakan Kehebatan Mursyid yang mereka cintai itu, dan dia , bagi mereka adalah harta yang tak ternilai.
“ Jangan perlihatkan sebutir mutiara kepada seseorang yang tidak akan memahami nilainya.” _ Yunus Emre_
Salah seorang guru Akbar telah berkata bahwa jika realitas kesufian disingkap, ia akan dipuja. Ini betul betul kenyataan yang dialami oleh murid murid tertentu, yang telah membuat cinta mereka melimpah ruah dan menghawatirkan Mursyidnya..
Pada
mulanya , mungkin agak sulit bagi murid baru untuk mengerti bahwa
bukanlah penampakan luar Mursyidnya yang telah membuat penuntunnya itu
amat layak dicintai, melainkan realitas kediriannya. Dan realitas cinta
Mursyid inilah yang sering membuat murid muridnya mengalami kerinduan
yang memuncak hingga mereka rela meninggalkan hampir semua miliknya
untuk bergegas mendekati sang Mursyid dengan harapan untuk dapat terus
melayaninya. Buku buku tasawuf dipenuhi kisah kisah indah ini.
Ketika Fachrudin Iraqi terpisah dari Guru yang dicintainya , Syaich Qunawi, dia menulis surat kepada gurunya:
“Akhirnya dari ikatan ini ada ditanganmu,
dan aku terlatih untuk tangan itu.
Ketika kau menarikku kepada dirimu, aku akan kembali kepadamu.
Aku
telah teramat hampir hancur oleh perpisahan dengan mu, Maka, jika kau
tidak meraih tanganku, aku tidak akan mungkin bangkit lagi.”
Ketika seorang murid diharu biru cinta yang terlalu kuat seperti yang dialami Iraqi , dia dapat menangis , menjerit serta memohon untuk bersama Mursyidnya , tetapi dibalik itu , hatinya sungguh damai karena dia tahu bahwa dia tidak akan pernah mungkin merasakan semua ini jika Mursyidnya tidak merasakan hal yang sama kepadanya.
Untuk
ketidak mungkinan ini, Syaich Rumi berdendang dalam Matsnawi-nya:“
Ketika Cahaya Cinta berkilau dihati sang tercinta , ketahuilah ada juga
cinta dihati itu. Ketika cinta kepada Tuhan telah tertanam dihatimu,
tidak ragu Tuhan memiliki cinta buatmu”
Dalam ungkapan terbaik Ibnu Atha’illah:“
Syaichmu bukanlah seseorang yang kau dengar pembicaraannya . Syaichmu
adalah seseorang yang kau anut. Dia bukanlah seseorang yang ekspresinya
mengemuka dihadapanmu , melainkan seseorang yang tandanya mengalir dalam
dirimu. Syaichmu bukan orang yang memanggilmu untuk datang ke pintu ,
melainkan yang menyingkapkan tabir diantara kau dan Dia . Bukanlah
Syaichmu yang kata katanya menghadangmu , dia adalah yang keberadaannya
memanggulmu . Syaichmu adalah orang yang membebaskanmu dari penjara
keinginan dan membuatmu memasuki hadirat Tuhan.Syaichmu adalah orang
yang memanifestasikan cermin hatimu sampai cahaya Tuhanmu
memanifestasikan diri diatasnya . Dia membawamu kepada Allah swt dan kau
pergi kepada – Nya. Dia pergi bersamamu sampai kau datang kepada-Nya .
Dan Dia masih tetap akan bersamamu sampai dia meletakkan mu dia antara
tangan-Nya. Dia mengarahkanmu ke dalam cahaya kehadiran sampai dia
berkata kepadamu,” Disinilah kau, dan ini Tuhanmu!”
Dan hati seorang murid akan tersayat oleh peluru intan begitu dia tersadar akan makna baru menakjubkan yang terkandung dalam ayat Al Quran yang banyak dibaca dan dikaji ini: “ Dan demi bapak dan anaknya ( QS Al Balad [90]: 3)Mursyidmu adalah Bapak Spiritualmu. Kau adalah anaknya. Dan dia membawamu pulang ke Rumah. Subhanallah-segala puja puji terindah bagi Allah swt.[]
Nb: Menembus Langit- Amatullah Amstrong
copas from http://saziliyahtareqat.blogspot.co.id/
